Selasa, 30 Juni 2015

Kurang Istirahat Berimbas pada Sahur

kurang istirahat berimbas pada sahur

Hari ini merupakan hari yang sangat sangat tidak bersemangat bagi saya. Saya tidak bersemangat karena sekarang saya berada dibulan Ramdhan. Bukan karena masalah bulan Ramadhan, tapi sekarang saya tidak melaksanakan Sahur. Bukan saya saja, namun satu keluarga saya tidak sahur keren kesiangan.

Saya sekeluarga tidak melaksanakan sahur hari ini karena telat bangun tidur, kami sekeluarga tidur jam 11.30 malem, jadinya waktu tidur hanya sebentar sedangkan kita harus tidur minimal 6 Jam. Ya akhirnya membuat saya sekeluarga tidak sahur saat ini.

Alarm yang biasa kita sekeluarga pasang tidak berbunyi, bukan cuma satu namun melainkan semuanya tidak berbunyi. Kami menggunakan smartphone untuk menggunakan Alarm, dan itu dilakukan setiap hari di bulan Ramdhan. Biasanya bunyi satu bunyi semuanya itu alarm, tapi saat ini NGGAK!!.

Dan biasanya suka ada gitu yang bangunin sahur jam 3, kebetulan juga ini gak ada. Biasanya kami dibangunkan dulu oleh yang suka bangunin sahur sebelum kami dibangunkan oleh suara Alarm. Tapi hari ini gak ada yang bangunin satu pun entah itu orang yang bangunin sahur dan juga Alarm.

Tak apalah, nanti juga makan lagi pas buka. Tapi kejadian ini menydarkan kita tentang beristirahat yang baik dan benar. Jangan sampai kita kurang dalam beristirahat, karena akan berpengaruh terhadap hal yang lainnya. Seperti contoh saya dan keluarga saya ini.

Ok deh, itulah pengalaman saya sekarang ini. Jaga kesehatan beristirahat kalian ya, jangan seperti saya. :D
Read more

6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Setelah saya mendapatkan pencerahan dari Asisten Trainer ESQ yang Insya Allah akan menjadi Trainer hebat ditahun 2020, dia adalah Sandy Muharam Agustian. Dia berbicara secara langsung kapada saya di kamar tidur ketika saya sedang asik dengan kegiatan browsing, bahwa ada 6 Nasihat dari Imam Syafi'i tentang Ilmu yang diperoleh oleh kita.

Ilmu yang kita peroleh selama ini sebenarnya semuanya mempunyi jalannya masing masing sehingga kita memiliki ilmu tersebut. Ka Sandy menjelaskan kepada saya tentang 6 Nasihat dari Imam Syafi'i.

1. Kecerdasan
6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Kita tidak akan mendapatkan suatu Ilmu jika kita tidak dibekali dengan Kecerdasan yang ada dalam diri kita. Maka jika kita mepunyai satu Ilmu saja didalam diri kita berarti kita sudah dibekali dengan Kecerdasan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Semua orang mempunyai Kecerdasan itu, namun tidak semua orang yang dapat memanfaatkan Kecerdasan itu. Maka manfaatkanlah Kecerdasan yang sudah terdapat dalam diri kita kedalam sesuatu yang dapat membuat keberkahan bagi kita.

2. Bersemangat
6 Nasihat dari Imam syafi'i

Jika kita hanya mengandalakan Kecerdasan kita saja, mungkin kita tidak akan mendapatkan Ilmu secara optimal. Maka kita dituntun untuk bisa mendapatkan ilmu dengan Bersemangat, sangat tidak mungkin bila anda ingin mendapatkan ilmu namun anda bermalas malasan ketika anda mendapatkanya. Bersemangatlah dalam menggapai Ilmu baru dalam hidup anda

3. Kesungguhan
6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Kesungguhan merupakan hal yang hampir sama dengan Bersemangat, namun hal ini dibedakan dengan apabila Kesungguhan itu tidak hanya dilakukan sekali saja melainkan kita harus dibarengi dengan Kesungguhan setiap saat apabila kita ingin mendapatkan Ilmu tersebut.

4. Berinvestasi
6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Berinvestasi disini bukanlah menyimpan uang dan kita hanya duduk santai untuk mendapatkan Ilmu, namun kita membayar sejumlah uang dengan dibarengi dengn proses pembelajaran seperti sekolah, mengaji, ikut workshop, ikut seminar dan masih banyak lagi. Dengan cara ini kita dapat mendapatkan ilmu tersebut

5. Pembimbing atau Mentor
6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Mempunyai pembimbing atau mentor merupakan hal yang wajib bagi kita apabila kita ingin mendapatkan Ilmu. Pembimbing atau Mentor bertugas mengajarkan serta membimbing kita untuk dapat mendapatkan Ilmu teersebut.

6. Dengan Waktu yang Lama
6 Nasihat dari Imam Syafi'i

Ya yang terakhir ini merupakan hal yang sangat pasti. Kita tidak akan mendpatkan Ilmu secara merinci jika tidak melalui proses waktu yang lama. Seseorang bisa dikatan sebagai profesional dalam bidang Ilmu tertentu apabila dia sudah melalui proses waktu yang sangat panjang dalam bidang tersebut.

Nah begitulah 6 Nasihat dari Imam Syafi'i yang telah dijelaskan oleh Ka Sandy kepada saya. Maka perhatikanlah semua faktor yang diatas sebagai acuan kita dalam memperoleh suatu Ilmu.
Read more

Senin, 29 Juni 2015

Modal Penting Menjadi Sukses


Halo kawan kawan

Akhir akhir ini saya sedang doyan bahas tentang cita-cita nih. Pernah gak sih nyadar bahwa kita itu pernah bercita-cita menjadi profesi yang sangat terlalu mainstream. Jika kalian pernah mengalami hal itu, maka selamat kamu masih satu jenis dengan kita kita.

Gak tahu kenapa ya, orang orang biasanya bercita-cita itu biasanya karena liat orang lain. Misalnya ada temen kalian yang sukses menjadi pengusaha dan membuatnya menjadi kaya raya, secara otomatis biasanya kita suka ikut-ikutan ingin jadi pengusaha juga. Mungkin karena kita berfikir bahwa meniru orang yang sudah sukses dengan profesinya sendiri akan membuat kita sukses juga seperti mereka.

Belum tentu kita menjadi sukses dengan bermodalkan meniru orang lain yang sudah sukses duluan. Misalnya kita passionnya menjadi seorang Guru, tapi karena ada teman kalian yang sukses menjadi Pengusaha maka kita ikut ikutan jadi Pengusaha. Ya gak bakalan sukses kalo kita bermodalkan meniru orang lain yang bukan merupakan passion kita.

Jadi sekarang kita seharusnya mandapatkan dahulu apa passion kita, maka selanjutnya kita tinggal melihat orang lain yang sudah sukses yang sama juga passionnya sama kita. Ketika sudah sama passionnya, tinggal belajarlah dari mereka yang sudah sukses.

Hal yang terpenting disini adalah passion, usaha, dan inovasi. Passion dengan dibarengi dengan usaha pasti kita akan sukses, sukses dibarengi dengan inovasi akan membuat kita manjadi super sukses.

Read more

Cita-cita menjadi Blogger Full Time

cita cita terbesar
Saya tahu setiap manusia dimuka bumi ini mempunyai cita-citanya masing masing, mulai dari ingin menjadi Dokter, Guru, Arsitek, Pilot dan berbagai profesi lainnya. Setiap orang mempunyai cara pandangnya masing masing pada cita-citanya tersebut, mulai dari orang yang menganggap bisa menggapainya dengan mudah dan ada juga yang harus mati-matian untuk menggapai cita-citanya.

Saya juga mempunyai cita-cita saya sendiri, yaitu saya ingin menjadi Blogger Full time dan bisa mendapatkan penghasilan dari ngeBlog. Lho kok cita-citanya ngeBlog? ngeBlog kan penghasilannya gak tentu? Ia saya memang ingin menjadi Blogger Full Time dimana saya bisa fokus dalam bidang ini saja tanpa menghiraukan yang lain, sehingga saya dapat menjadi seorang yang expert dalam bidang ini.

Memang saya tahu kalo ngeBlog itu penghasilannya gak tentu atau mungkin gak mendapatkan penghasilan sama sekali. Namun pada dasarnya saya hanya ingin bercerita kepada teman-teman semua tentang hobi saya atau apapun dalam Blog ini. Masalah mendapatkan uang atau tidak sih itumah gak masalah. Lho, kalo nanti udah rumah tangga terus gak punya penghasilan gimana? ya simple aja sih, kalo saya sudah bisa mendapatkan penghasilan dari ngeBlog maka ssaya gak akan kerja atau saya akan menjadi Blogger Full Time namun jika saya tidak menghasilkan penghasilan dalam ngeBlog sudah pasti saya hanya akan bisa menjadi Blogger Part Time.

Semua cita-cita pasti ada tantangannya tersendiri, mulai dari cara manggapainya atau bahkan hal lainnya. Namun sebagai manusia biasa, kita hanya bisa berusaha dan berdo'a, masalah kecapai atau tidaknya tergantung usaha kita sama ketentuan yang sudah diberikan oleh sang maha kuasa.

Nah untuk kesimpulan, saya menegaskan kepada semua untuk bercita-citalah sesuai keinginan anda bukan sesuai dengan keinginan orang lain. Maka jika anda bercita-cita sesuai dengan keinginan anda sendiri, secara otomatis anda akan dituntut oleh diri sendiri untuk dapat maenggapainya. So, bercita-citalah.
Read more

Minggu, 28 Juni 2015

Resiko di Contek KM (Ketua Murid)

rifkiedr

Hai kawan-kawan, selamat mambaca postingan pertama saya ini. Saya akan membahas tentang kejadian yang sering terjadi disekolah, kalian pasti tahu dong? yup “SALING MENCONTEK”. Mencontek merupakan hal yang sangat wajib ketika kita disekolah, saya berani jamin semua orang pasti pernah nyontek, pasti!.

Kisah dimulai ketika saya sedang duduk dibangku sekolah kelas 10. Disaat itu saya merupakan anak yang boleh dikatakan sedikit agak pintar, ia sedikit pintarnya tapi bodonya banyak. Waktu itu saya ingat ketika ada ulangan pelajaran Ekonomi dengan didampingi oleh Guru Horor. Saya berada dibangku tepat dibelakangnya sang KM. saya sih happy banget ya bisa duduk dibelakangnya si KM, secara gitu KM kan biasanya anak yang boleh dikatakan paling pinter tuh dikelas, jadi ya pantas saja kalo saya senang sekali bisa duduk dekat dengan si KM biar bisa NYONTEK.

Kertas ulanganpun dibagikan oleh si Guru.  nah waktu itu kebetulan banget soal yang diberikan si Guru ternyata semuanya telah saya pelajari sebelumnya dirumah, jadinya gak usah ribet-ribet NYONTEK tuh ke si KM. Setelah dibagikan soalnya langsung saja saya menulis tuh jawabannya. Pas saya mengisi itu jawaban hampir setengah dari soal udah beres di kerjain, saya liatin tuh lembar jawaban siKM ternyata siKM belum mengerjakan  satu soalpun sedangkan waktu tinggal 10 menit lagi.

Dari situlah tergerak hati saya untuk menolong sesama, saya bertanya kepada siKM “KM kenapa belum dikerjain tuh soal?” siKM jawab “Ini soal ama yang gua hapalin semalem beda, gua malah ngapalin bab yang lain” jawab siKM dengan berbisik. Sayapun menjawab “Mau dibantuin kagak?”, siKM dengan penuh semangat menjawab”Ok mau banget!”. Dari situlah konflik dimulai.

Si KM mencontek semua jawaban saya tanpa ada yang diganti satukata pun. Saya pikir waktu itu sih gak masalah mau disamain apa kagak, yang penting saya sudah menolong sesame pelajar yang teraniaya oleh Guru Horor. Akhirnya bel tanda ulangan selesai sudah berbunyi, kami berdua mengumpulkan kertas jawaban kami bersama-sama. Lega deh rasanya bisa ngerjain soal Ekonomi tanpa menyontek, malah saya yang dicontek.

Setelah satu minggu selepas ulangan, nilaipun turun. Saya sudah optimis dengan jawaban saya ketika ulangan. Si Guru pun membagikannya ke kelas kami. Sebelum membagikan hasil ulangan si Guru menyampaikan sesuatu kepada kami “Bapak kecewa dengan kalian, masa nilai ulangan kalian pada kecil? Namun ada satu diantara kalian mendapat nilai tinggi yaitu 90”. Sepontan disitu saya yakin bahwa saya mendapatkan nilai 90 itu, karena waktu setelah ulangan beres saya mengecek jawaban saya dibuku paket yang kebanyakan jawaban saya benar.

Si Guru pun membagikan satu persatu kepada semua murid di kelas. Akhirnya nilaipun sudah tiba ditangan saya, saya merasa degdegan untuk melihat dibalik kertas jawaban yang terlipat berapakah nilai yang saya dapat. Dibukalah perlahan lipatan kertas itu dan ternyata nilai saya jeblok, dengan ada catatan dari si Guru “Jangan nyontek ke KM! bapak salahkan semua jawaban kamu!”.

Jleb, sakit rasanya seperti ini. Saya udah baik baik ngasih jawaban ke si KM, eh malah saya yang disangkan nyontek. Aku tuh gak bisa diginiin! Saya pun langsung bergegas untuk protes ke si Guru tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dan akhirnya tetap masih saya yang disangka nyontek, sedangkan si KM enak mendapatkan nilai 90 dengan jawaban hasil nyontek dari saya. Ok fine, mulai saat ini saya gak akan pernah kasih nyontek ke siapapun lagi!

Mungkin semua orang sudah kena doktrin “KM dalah murid paling pintar dikelas”.

Ok, bagi kalian semua yang masih menempuh proses belajar pada saat ini janganlah kalian membagikan hasil jawaban anda kepada teman anda jika anda tidak mau kejadian seperti saya.

Salam Pelajar


Read more